Konsep Dasar Bimbingan Kelompok (resensi)

Posted on

Judul Buku      : Konsep Dasar Bimbingan Kelompok

Penulis             : Dra. Hj. Sitti Hartinah DS., MM.

Penerbit           : PT. Refika Aditama, Bandung.

Cetakan           : Pertama, 2009;

Tebal               : 150 halaman

Harga              : Rp. 45.000,-

Peresensi         : Ema Rahmatika Febriani

 

Secara umum, kelompok sering diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang memiliki norma dan tujuan tertentu, memiliki ikatan batin antara satu dengan yang lain, serta meski bukan resmi, tetapi memiliki unsur didalamnya.

Dorongan setiap manusia tergabung dalam sebuah kelompok terjadi karena adanya tuntutan pemenuhan kebutuhan primer, kebutuhan sosial, menyangkut kepentingan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti berkomunikasi, melakukan kegiatan bersama, keteraturan sosial , dan kontrol sosial.

Derajat kekompakkan kelompok merupakan seberapa besar keinginan para anggotanya untuk tetap setia berada dalam kelompok. Hal tersebut dapat dilihat dari: 1) motivasi anggota untuk menciptakan kesejahteraan bagi seluruh anggota kelompok; 2) motivasi anggota untuk mempercepat pencapaian tujuan kelompok; 3) motivasi anggota untuk berpartisipasi. Dinamika kelompok mengarahkan anggota kelompok untuk melakukan hubungan interpersonal satu sama lain

Buku Konsep Dasar Bimbingan Kelompok karangan Dra. Hj. Sitti Hartinah DS., MM. ini fokus mengkaji tentang seluruh aspek yang ada didalam kelompok, khususnya dalam hal tahap-tahap layanan bimbingan kelompok.

Bimbingan kelompok merupakan salah satu bentuk usaha pemberian bantuan kepada orang-orang bermasalah. Bimbingan kelompok dilakukan dengan memanfaatkan suasana kelompok tertentu. Semua anggota kelompok mencurahkan potensinya dan menjadikan kelompok sebagai pisau pemberdayaan layanan bimbingan kelompok.

Menurut  penulis, dalam bimbingan kelompok, seluruh anggota kelompok diharapkan dapat melaksanakan semua peranannya dengan baik. Akan tetapi, tentulah sangat diharapkan jika setiap anggota kelompok memahami peran dan tugasnya sebagai anggota. Sebaliknya, pemimpin kelompok harus dapat membaca sikap anggota kelompok yang dapat mengganggu tugasnya sebagai pimpinan kelompok.

Penulis juga mengemukakan bahwa seorang pemimpin kelompok harus mempunyai kekuatan yang dapat digunakan untuk mempengaruhi atau mengatur bawahannya, melalui legitimasi pemakaian kekuatan. Dengan demikian kepemimpinan kelompok akan berjalan lancar jika ia dapat menunjukkan kepemimpinannya.

Adapun tahap-tahap yang dapat dilakukan oleh pemimpin kelompok dalam layanan bimbingan kelompok, penulis menggambarkannya kedalam empat tahap, yaitu : 1) tahap 1: tahap pembentukan, 2) tahap 2: tahap peralihan, 3) jembatan antara tahap 1 dan tahap 2, dan  4) pola keseluruhan.

Buku setebal 150 halaman ini memuat secara detail tentang penjelasan Hakikat Bimbingan Kelompok pada Bab I. Kerumunan dan Kelompok pada Bab II. Proses Pertumbuhan Kelompok pada Bab III. Jenis-Jenis Kelompok dan Aspek Psikologis pada Bab IV. Dinamika Kelompok pada Bab V. Keanggotaan Kelompok pada Bab VI. Masalah Kelompok pada Bab VII. Pimpinan Kelompok pada Bab VIII. Tahap-Tahap Perkembangan Kegiatan Kelompok dalam Layanan Bimbingan Kelompok pada Bab IX, serta Bimbingan Kelompok di Institusi Pendidikan.

Yang menjadi kekuatan dalam buku ini adalah bahasa yang disajikan cukup ringan dan mudah dipahami, memberi kemudahan pembaca untuk mengikuti alur berfikir penulis dalam pembahasan tersebut, terutama dalam pembahasan tentang tahap-tahap perkembangan kegiatan kelompok dalam layanan bimbingan kelompok yang dapat dijadikan oleh calon pemimpin kelompok (konselor).

Terlepas dari kelebihan tersebut, buku ini tentu memiliki beberapa kekurangan. Adapun kekurangan buku ini adalah tidak membahas tentang alternatif yang bisa dilakukan oleh pempimpin kelompok (konselor) untuk mengatasi masalah-masalah yang ada didalam kelompok tersebut.

Pada akhirnya yang dapat dijadikan catatan dari buku ini bahwa dalam pelaksanaan bimbingan kelompok, penulis menyimpulkan terdapat tahap-tahap tertentu yang harus dilakukan oleh pemimpin kelompok, agar dalam prosesnya, bimbingan kelompok tersebut berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh anggota dan pemimpin kelompok dan dapat mencapai tujuan bersama.

 

Tinggalkan komentar